Jumat, 23 Juli 2010

Mari berbakti pada ibu



Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu pergi ke Warung: Rp 20.000
2) Menjaga adik Rp 20.000
3) Membuang sampah Rp 5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp 10.000
5) menyiram bunga Rp 15.000
6) Menyapu Halaman Rp 15.000
Jumlah : Rp 85.000


Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak
yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis
sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1) OngKos mengandungmu selama 9bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu- GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak
menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si
anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang
ditulisnya: "Telah Dibayar" .


sumber: http://ikikatta.blogspot.com/2010/05/ibumu-super-hero-tiada-tanding-di-jagat.html

Senin, 19 Juli 2010

Tips Hidup sehat

Seperti dikutip dari Prevention, Kamis (8/7/2010), ada banyak cara yang bisa dilakukan orang agar memiliki tubuh sehat sehingga meningkatkan kesempatan berusia panjang.

Ada 14 tanda orang yang memiliki usia panjang, yaitu:

Usia ibu masih muda saat melahirkan Anda

Jika saat dilahirkan ibu berusia di bawah 25 tahun, maka orang tersebut memiliki kesempatan 2 kali lebih besar berusia panjang dibandingkan dengan orang yang dilahirkan saat ibunya sudah tua.

Menurut ilmuwan dari University of Chicago, sel telur yang dimiliki oleh ibu muda adalah yang terbaik sehingga menghasilkan keturunan yang sehat.

Anda seorang pecinta teh

Baik teh hijau maupun teh hitam mengandung konsentrasi katekin (zat kimia yang membantu membuat pembuluh darah rileks dan melindungi jantung) yang cukup. Tapi pastikan untuk mengonsumsi teh segar, karena daun teh yang ditambahkan air akan menurunkan katekin beberapa hari kemudian.

Sebaiknya hanya menambahkan lemon atau madu pada teh dan bukan susu, karena susu dapat menghilangkan efek protektif tersebut.

Lebih memilih untuk berjalan kaki

Sebuah studi menunjukan orang yang berjalan 30 menit sehari bisa meningkatkan 4 kali kesempatan untuk hidup lebih lama dibandingkan orang yang jarang berjalan, tak peduli berapa banyak lemak ditubuhnya.

Jadi berjalan kaki saat jam makan siang, berputar di lapangan atau bergerak setiap harinya bisa memiliki manfaat lebih.

Menghindari soda bahkan yang versi diet

Ilmuwan di Boston mengungkapkan konsumsi satu atau lebih minuman soda setiap hari bisa meningkatkan dua kali lipat risiko sindrom metabolik, termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan insulin, kelebihan lemak di sekitar pinggang serta meningkatkan risiko jantung dan diabetes.

Memiliki kaki yang kuat

Bagian bawah tubuh yang kuat diartikan memiliki keseimbangan yang baik, fleksibilitas dan daya tahan. Sehingga mengurangi risiko patah tulang pinggul dan cedera lainnya yang dapat menurunkan kesehatan.

Robert Butler, MD, dari International Longevity Center, USA menuturkan otot paha yang lemah bisa menjadi salah satu penyebab kelemahan di usia tua.

Mengonsumsi makanan berwarna ungu

Makanan ini mengandung senyawa polifenol yang dapat mengurangi risiko jantung dan Alzheimer. Polifenol ini membantu menjaga pembuluh darah dan arteri tetap fleksibel dan sehat.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan konsumsi 1 cangkir bluberry setiap hari dapat meningkatkan komunikasi antara sel-sel otak.

Memiliki berat badan remaja yang sehat

Sebuah studi dalam Journal of Pediatrics menunjukkan kelebihan berat badan di usia 14 tahun dapat meningkatkan risiko diabetes di usia dewasa, hal ini tentu saja meningkatkan risiko komplikasi dari diabetes seperti penyakit jantung.

Tidak suka burger

Mengonsumsi daging sapi atau domba memang bukan masalah besar, tapi jika konsumsi lebih dari 500 gram daging merah per minggunya berisiko besar terkena kanker usus besar. Selain itu konsumsi daging merah yang dipanggang, dibakar atau dimasak pada suhu tinggi bisa meningkatkan kandungan senyawa karsinogen.

Memiliki tingkat pendidikan tinggi

Sebuah studi dari Harvard Medical School menemukan bahwa orang yang lebih dari 12 tahun menikmati pendidikan formal bisa hidup 18 bulan lebih lama dibandingkan dengan orang yang lebih sedikit bersekolah. Hal ini diperkirakan orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung sedikit mengonsumsi rokok.

Sangat menikmati memiliki teman

Hubungan interpersonal yang baik bisa bertindak sebagai pencegah terhadap stres. Memiliki orang-orang yang mendukung, bisa membuat seseorang tetap sehat baik secara mental maupun fisik. Karena stres yang kronik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan usia sel yang lebih pendek, sehingga memperpendek usia 4-8 tahun.

Memiliki teman-teman yang sehat

Studi dari New England of Journal of Medicine menunjukkan jika teman terdekat memiliki berat badan berlebih, hal ini meningkatkan kesempatan sebesar 57 persen pada seseorang untuk berada di kondisi yang sama. Karena itu penting untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki tujuan hidup sama dalam hal kesehatan.

Tidak takut tantangan baru

Orang yang disiplin terhadap diri sendiri serta bisa berorganisasi dengan baik, memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer dibandingkan orang yang kurang hati-hati. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki fokus perhatian akan menggunakan kekuatan otaknya. Karena itu cobalah untuk merangsang otak dengan melakukan hal-hal yang baru, serta mengulangi hal-hal yang sudah dipelajarinya.

Tidak memiliki pembantu di rumah

Jika seseorang melakukan pekerjaan rumah seperti menyedot debu, mengepel dan mencuci, maka rata-rata orang sudah membakar sekitar 285 kalori. Hal ini akan menurunkan risiko kematian sebesar 30 persen.

Seseorang yang berkembang

Seseorang yang berkembang cenderung memiliki pandangan yang positif tentang kehidupan, memiliki tujuan dan rasa sosialisasi. Hal ini membuatnya memiliki makna dalam hidupnya.

Orang-orang yang memiliki usia panjang cenderung memandang kerja keras adalah penting, tapi tetap menghabiskan waktu lebih banyak untuk keluarga, meningkatkan spiritualitas dan melakukan hal bersama orang lain.


sumber :http://ujung-bumi.blogspot.com/2010/07/tanda-tanda-orang-berusia-panjang.html


Fatwa rokok sang Habib


Hukum merokok ada beberapa pendapat di kalangan ulama’ :

  1. Boleh/mubah, dengan pertimbangan tidak ada 1dalil yang mengharamkannya dengan jelas dan tidak berbahaya pada kesehatan serta bukan termasukmuskir (perkara yang memabukkan) atau mukhoddir (merusak pikiran).
  2. Makruh, dengan pertimbangan tidak ada dalil yang mengharamkannya dengan jelas, hanya bau yang tidak sedap dari mulut orang yang mengkonsumsinya sebagaimana bawang merah atau bawang putih yang mentah.
  3. Wajib, jika membahayakan jiwa ketika tidak merokok.
  4. Haram, dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Rokok dapat membahayakan kesehatan, menurut kesepakatan para dokter menyebabkan kanker, jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Ajaran islam memerintahkan untuk selalu menjaga diri dan meninggalkan segala yang membahayakan, sebagaimana firman Allah SWT :

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (195)

“ dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (al-baqarah :195)

Dan hadits Rasulullah SAW :

” لَا ضَرَرَ وَلَا ضَرَارَ “.

“ janganlah berbuat sesuatu yang membahayakan, dan jangan membalas dengan berbuat sesuatu yang membahayakan”

b. Pembelajaan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan kesehatan. Hal ini adalah bentuk isrof atau tabdzir (pemborosan) harta yang diharamkan, sebagaimana firman Allah SWT :

وَآَتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)

“ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”, (al-Isra’ : 26-27)

c. Dapat merubah mental dan watak pecandunya.

KETERANGAN :

Pendapat pertama, rokok adalah mubah karena tidak membahayakan kesehatan, maka telah menjadi maklum secara medis bahwa rokok sangat berbahaya untuk kesehatan baik dalam jangka waktu dekat atau lama. Sedangkan mengkonsumsi sesuatu yang membahayakan kesehatan haram menurut kesepakatan ulama’.

Pendapat kedua, rokok adalah makruh karena tidak ada dalil tegas yang mengharamkannya. Oleh karena itu, jika membahayakan, maka berubah hukum menjadi haram, bahkan wudhu’ yang wajib pun menjadi haram jika membahayakan.

Pendapat ketiga, rokok wajib ketika membahayakan jika ditinggalkan. Sesungguhnya pendapat ini hanyalah wacana yang berlaku ketika benar-benar terjadi sebagaimana keadaan di atas. Oleh karena itu, tidak bisa digunakan sebagai dalil kebolehan merokok, bahkan makan bangkai menjadi wajib jika tidak memakannya akan mati.

Pendapat terakhir, rokok haram. Pendapat ini menurut kami paling shohih, ditinjau dari dalil-dalil lebih tepat, lebih berhati-hati (ihtiyath) dan untuk menjaga kesehatan, nikmat yang teramat mahal, serta menghindari dari pemborosan (isrof). Allah SWT berfirman :

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ (215)

“ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (al-baqarah: 215).

Oleh karena itu, alangkah indah dan elok bagi orang yang tidak merokok, utamanya kalangan ustad, ulama’ dan tokoh agama untuk menjadi contoh bagi awam meninggalkan hal-hal yang tidak berguna bahkan merugikan diri, agama dan harta. Rasulullah SAW bersabda :

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ ، رواه الترمذي واحمد

“ termasuk kesempurnaan islam pada seseorang adalah meninggalkan segala yang tidak manfaat (dalam agama) baginya “ (H.R. Tirmidzi dan Ahmad)

Namun sangatlah ironis sekali pada zaman sekarang, orang-orang yang menjadi uswah/tauladan bagi umat memberikan contoh yang tidak positif dan tidak bernilai ibadah bahkan karena, mereka anak-anak yang belum baligh pun dengan bebasnya menghisap rokok. Siapakah yang akan bertanggung jawab di hadapan Allah nanti di hari kiamat ?

dinukil dari :http://www.forsansalaf.com/2010/kontroversi-hukum-rokok/

Nasehat untuk netter



Internet dewasa ini menjadi sebuah piranti yang tidak bisa dibendung lagi. Kebutuhan manusia kepada inernet menjadi sebuah trend yang semakin menggejala. Daya rambah internet semakin luas, tak kenal status, agama dan budaya. Bahkan bagi kalangan tertentu sudah menjadi gaya hidup. Seolah-olah, tanpa internet hidup sudah tidak berarti lagi.

Seorang muslim meyakini, hidup secara keseluruhan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Waktu yang dihabiskannya, kesematan yang diberikan oleh Allah, juga kesehatan, harta yang dianugerahkan, kekuatan, ilmu dan semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Karena itulah hendaklah setiap muslim selalu berhitung setiap akan melangkahkan kaki menuju suatu amal. Demikianlah seorang muslim dalam berinteraksi dengan nternet.

Sudah berhitung dengan masak sebelum mengawali langkah kaki, kadang-kadang di tengah jalan masih ada rintangan yang membelokkan rencana semula. Jalan yang licin terkadang membuat kaki terpeleset, menuju jurang kehinaan. Agar semua itu tidak terjadi pada seorang muslim, ia perlu merencanakan sesuatu dan kuat memegang prinsip.

Di antara prinsip yang harus dipegang ketika memasuki dunia maya, adalah sebagai berikut;

1- Ridlo Allah adalah tujuan tertinggi.
Agaknya hal ini asing dalam telinga manusia, memasuki dunia maya kok mau cari ridlo Allah. Tetapi bagi seorang muslim tidak. Bukan persoalan yang aneh, bahkan harus demikian.

Ini adalah point terpenting. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam point ini. Tetapi secara umum, ridlo Allah akan dapat diraih secara maksimal dengan mengintegrasikan antara kebenaran amal dan keikhlasan. Adapun kebenaran amal harus memperhatikan soal tujuan, kontent, kemampuan, waktu dan lain-lainnya. Aspek-aspek tersebut harus dimuhasabah, jangan sampai terjadi kedhaliman kepada pihak lain saat kita memasuki ruang maya. Jika hal ini sudah, niatkan aktifitas itu semata-mata karena Allah saja.

Persoalan inilah yang harus selalu dijaga oleh setiap muslim ketika memasuki dunia maya. Jangan sampai aktifitas dalam hal ini menjadi sebab masuk ke dalam neraka.

2- Memanfaatkan internet untuk sharing ilmu
Seorang ahli hikmah mengatakan, “seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang berilmu, tetapi jika ia mengatakan aku sudah mengetahui (berilmu) maka ia menjadi orang bodoh”. Intinya, jangan merasa sudah banyak ilmu lalu tidak menafaatkan internet sebagai tempat mencari ilmu. Tetapi ingat, ilmu untuk meraih ridlo Allah.

3- Jaga hal-hal yang bermanfaat bagi agama dan akhirat
Ketika masuk ke dunia maya, di sana telah tersedia berbagai macam informasi. Kadang-kadang di tengah kesibukan kita membuka-buka halaman ilmu, muncul tawaran sampah. Waspadalah. Batasilah interaksi di dunia maya ini dalam hal-hal yang bermanfaat bagi agama dan akhirat saja. Adapun berbagai tawaran sampah ini, segeralah singkirkan dan jangan sekali-kali mencoba untuk menyambutnya. Sesungguhnya kida tidak tahu, alau saat ini kuat mengendalikan diri apakah nanti juga masih kuat untuk tidak melakukan kemaksiatan?

4- Tuliskanlah sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan orang lain;
Dalam forum-forum internet, jejaring sosial sepeti facebook, atau ketika chating dengan kawan, tulskanlah hal-hal yang bermanfaat. Jangan sekali-kali mengetikkan kata-kata kotor, atau kata-kata yang tidak bermanfaat. Ingatlah, semua yang tertulis kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Apa yang akan menjadi alasan ketika menuliskan kata-kata yang tidak bermanfaat?

5- Jangan mengharapkan kemasyhuran
Kadang-kadang, ketika memulai tema tertentu di dalam forum, atau ketika mempostingkan suatu tulisan di dalam blog, kita berharap banyak pengunjungnya. Setelah sekian waktu mempostingkan sebuah tulisan, lalu melihat statistiknya, berapakah yang telah membacanya, dan berapakah yang telah memberikan komentar.

Obsesi banyak pengunjung itu wajar, tetapi janganlah hal ini menjadi tujuan utama. Allah telah mengingatkan kita di dalam al-Qur’an, “Berlomba-lomba dalam meraih yang banyak telah melalaikanmu, sehingga kalian masuk ke dalam kubur…(at-takatsur;1-2).

Berlomba-lomba mendapatkan pengunjung blog yang banyak, atau banyak peminat dalam suatu diskusi, kadang melalaikan seseorang. Semangat berlomba ini bisa mendorong seseorang untuk mementingkan sensasi yang tak jarang menjurus ke hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena itu, kembalilah kepada niat awal, masuk ke dunia maya adalah dalam rangka mencari ridlo Allah. Dalam hal ini apa yang harus dilakukan harus memiliki tingkat kebenaran yang akurat, dan keikhlasan yang tinggi.

Itulah beberapa kaidah yang harus dipegangi agar selamat dalam berinteraksi dengan internet. Khususnya selamat hati dari kemaksiatan, dan selamat agama dari godaan syetan. Selain itu juga selamat diri dari penipuan.

Sangat menyedihkan, saat ini banak kasus penipuan melalui internet. Sesungguhnya kasihan, baik kepada yang meniu dan terlebih lagi pihak yang tertipu. Ini semua karena mereka tidak memiliki kaedah yang benar ketika memasuki dunia maya ini.

Yang lebih mengenaskan lagi, ada beberapa wanita yang mudah saja percaya kepada rayuan gombal hidung belang. Dengan dijanjikan sedikit pekerjaan, atau iming-iming yang lain, lalu dirinya dirampok luar dalam. Maka selain kelima hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi pantangan di daunia maya;

1- Jangan mempercayai segala informasi dari seseorang begitu saja.
Sebagai contoh, ketika Anda sedang chating, atau melalui facebook, ada yang mengenalkan diri sebagai seorang direktur sebuah perusahaan terkenal. Jangan mudah percaya terhadap informasi ini. Dunia internet adalah dunia maya. Seseorang akan dengan mudah menyebut dirinya direktur, kepala, boss dan segala jabatan indah. Tetapi itu hanya didunia maya.

Tidak semua orang lugu memberikan informasi dirinya sebagaimana adanya. Ada yang menyebut dirinya dengan segala atribut hebat hanya sekedar untuk gagah-gagahan saja, ada pula yang memang niatnya untuk mencari mangsa.

Ada pula yang mencoba mengenalkan diri sebagai kawan dari kawan kita. Atau kawan dari famili kita. Entah bagaimana ketika dicoba cross-cek mereka bisa menyebutkan data yang cukup meyakinkan. Tetapi sekali lagi, kalau bukan orang yang kita kenal jangan percayai mereka. Kepercayaan kita kepada seseorang yang tidak dikenal, berarti satu pintu kecelakaan diri kita telah terbuka.

2- Jangan mudah memberikan informasi pribadi
Setelah sekian lama berkenalan di dunia internet, mula-mula basa basi, kadang-kadang ada yang bertanya tentang identitas pribadi. Saat seseorang masuk ke ruang ini, segera alihkan ke hal yang lain. Jangan pernah melepaskan identitas pribadi kita, atau famili kita kepada orang yang tidak dikenali.

Nomor handphone, alamat, kondisi keluarga, dan hal-hal yang bersifat pribadi jangan diobral di dunia maya. Tidak semua orang yang mengunjungi dunia maya ini orang baik-baik. Informasi yang terlalu pribadi bisa menjadi senjata bagi orang jahat untuk melakukan kejahatan. Sebagai misal, ketika kita sebutkan beberapa informasi tentang keluarga kita. Lalu informasi ini jatuh ke tangan orang jahat. Orang tersebut yang menelphone orang tua dengan memberikan kabar adanya kecelakaan atau apalah yang buntutnya meminta ditransfer uang. Jika benar ada transfer, maka ia sudah tertipu, dan kita telah memberikan informasi untuk menipu keluarga kita sendiri.

3- Jangan menyambut ajakan untuk ketemu.
Beberapa kasus hilangnya seseorang bermula dari chating, atau aktifitas di dalam jejaring sosial internet. Masih boleh dikatakan beruntung kalau sekedar dirampok harta saja, bagaimana kalau sampai dirusak kehormatannya, atau sampai menjadi korban pebunuhan?

Mereka hilang setelah dua langkah sebelumnya ditempuh, yakni mempercayai informasi sampah, lalu mau memberikan informasi pribadi. Bermodalkan info-info ini orang jahat menyusun rencana untuk keuntungan dunianya. Sayang rencana itu merugikan pihak lain… setelah rencana matang, mereka undang lawan chatingnya untuk ketemu, dan saat ketemu mereka menghabisi lawannya…

Tiga pantangan ini harus dipegang kuat ketika kita berhadapan dengan pihak yang tidak kita kenali secara langsung. Tetapi jika orang yang menjadi lawan interaksi benar-benar telah diketahui, maka ketiga pantangan ini bisa diabaikan. Allahu a’lam bish-Shawab.

sumber : http://abahzacky.wordpress.com/

Kamis, 15 Juli 2010

Tentang ESQ Ary Ginanjar

KRISIS multi dimensi yang menimpa bangsa tercinta, bangsa Indonesia yang belum kunjung reda, dan bahkan makin melilit kuat menjerat rakyat kecil tanpa ada rasa belas kasih, serta membuat angka kemiskinan anak bangsa makin membesar, adalah akibat ulah tangan para pengelola yang tidak bertanggung-jawab. Keseimbangan yang merupakan ciri khas hukum penciptaan Allah diobrak-abrik oleh para pengelola bangsa yang buta mata hatinya.

Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai komponen bangsa, baik secara kolektif, krusial dan rumit.

Di antara sekian upaya yang dilakukan itu adalah apa yang dilakukan oleh Ary Ginanjar Agustian dengan ESQ Model-nya yang fenomenal. ESQ Model ini sudah tidak asing bagi masyarakat kita, bahkan buku monumental Ary yang berjudul “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual” sudah terjual lebih dari 150.000 eksemplar dan sudah dicetak lebih dari 20 kali!

…Di balik berbagai kebaikan yang terdapat pada ESQ Model, terdapat pula sisi negatifnya…

Ada sisi kebaikan yang terdapat di dalam ESQ Model ini, di antaranya adalah:

1. Menumbuhkan kesadaran akan eksistensi para peserta di muka bumi ini sebagai Khalifah (wakil Allah).

2. ESQ mampu menggugah nurani para peserta training dan mengenalkan wujud Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada mereka, kebesaran, keagungan, keperkasaan dan kemahapemurahan-Nya.

3. ESQ mampu menghidupkan kembali cahaya nurani para peserta training yang selama ini padam.

4. ESQ mampu mengasah spiritualitas para peserta.

Hal itu tampak jelas dari pengakuan banyak mantan peserta training yang selama ini merasa hati (spiritualitas)nya kering kerontang.

Namun, di balik berbagai kebaikan yang terdapat pada ESQ Model, terdapat pula sisi negatifnya, bahkan boleh dikata sudah menyangkut permasalahan yang sangat prinsip.

Di antara sisi negatif yang harus segera dihindari itu adalah sebagai berikut:

1. Ary Ginanjar yang mencetuskan model ESQ Training ini tidak mau mengatakan kalau ESQ Model yang diasuhnya sebagai lembaga dakwah atau sebagai kegiatan dakwah, padahal training yang diselenggarakan tidak lepas dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam, bahkan ada kutipan-kutipan perkataan shahabat nabi Shallallahu alaihi wasallam. Kenyataan ini ternyata berlawanan dengan yang tertera di dalam buku saku ESQ Model yang dibagikan kepada peserta secara gratis, sebagai berikut “Tiada hari tanpa dakwah” yang kemudian dikutip pula ayat al-Qur’an 125 dari Surat al-Nahl.

Di sela-sela trainingnya di hadapan para peserta dan pada saat emosi dan spiritual para peserta tersentuh Ary mengatakan ‘ini bukan sekedar training!’. Ia ucapkan lebih dari sekali.

Namun hal ini tidak masalah, apakah ESQ Model itu disebut lembaga dakwah atau bukan, akan tetapi jujur itu lebih baik ! Atau memang ada sesuatu hal yang terselubung di balik ESQ Model ini. Wallahu a‘lam.

2. Setiap suasana emosi dan ektasi, dzikir dan doa selalu diiringi dengan lantunan musik lembut, dengan maksud agar bisa mencapai pada titik alpha, tutur Ary. Bahkan dentuman suara musik yang selalu mengawali acara training pun sampai membuat jantung terasa sakit, sehingga tidak mungkin acara-acara seperti ini diselenggarakan di masjid-masjid. Ia memang pantas kalau diselenggarakan di hotel-hotel? Cara-cara seperti ini merupakan kebiasaan dan sunnah kaum Nasrani yang kita dilarang oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengikutinya.

Dalam kaidah ushul disebutkan: “tujuan tidak boleh menghalalkan segala cara.”

3. Bershalawat sambil nyanyi pun dilakukan, bahkan Haddad Alawi yang berfaham Syi’ah yang sangat anti bershalawat kepada para shahabat Nabi menjadi bintang tamu. Dalam shalawatnya Alwi tidak pernah menyebut para shahabat Nabi.

4. Shalawat sambil menyanyi pun dianggap sebagai pengamalan terhadap perintah bershalawat kepada nabi yang tertera di dalam surah Al-Ahzab.

5. Shalawat kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam itu artinya memohon kepada Allah, berdoa kepada- Nya agar rahmat, kedudukan yang mulia di sisi- Nya dianugerahkan kepada Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam. Oleh karena shalawat adalah doa, maka doa harus dilakukan sebagai mana doa lainnya, bukan dengan bernyanyi…..! Para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam, para tabi‘in dan para pemuka imam Mazhab yang empat yang sudah tidak diragukan kecintaan mereka kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah bershalawat dengan cara bernyanyi.

6. Nuansa sufistik pun sangat kental dalam training ESQ ini, zikir Lâ ilâha illalloh bersama sambil geleng-geleng kepala dengan suara nyaring pun dilakukan dan dipimpin oleh Ary sendiri.

7. Tafsir batiniy terhadap rukun iman dan rukun Islam pun sangat kental, terutama dalam menafsirkan surat al-Fatihah dan ritual haji, sebagaimana akan disebutkan di bawah.

8. Ketika peserta sudah berada dalam kondisi tersentuh spiritualitasnya mereka disuruh sujud dan minta ampun dan ada juga yang bertakbir histeris. Sujud apa ini? Tidak jelas, sehabis sujud kadang diselingi dengan teriyakan yel-yel ESQ, Mars ESQ atau senam erobic atau lainnya.

9. Untuk menambah suasana histeris, petugas menghampiri peserta yang histeris menangis dan memperdengarkannya kepada khalayak melalui pengeras suara! Harus seperti inikah melatih dan mengasah ESQ para peserta?

10. Tafsir sufi (batiniy, isyaariy) terhadap surat Al-Fatihah pun terjadi, seperti ihdinas shirâthal mustaqîm (Ihdinâs dengan H besar, yang harus dibunyikan dari dalam perut diartikan “menunjukkan kesungguhan dalam beraksi” dan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya diartikan secara paksa agar sesuai dengan jiwa managemen perusahaan.

11. Demikian pula tafsir terhadap ritual haji. Bahkan tiga hari pertama dari training terkesan diartikan sebagai prosesi wuquf, yang dalam ESQ training berwujud ZMP, sedangkan hari keempat sebagai prosesi thawaf dan sa‘i. Thawaf dan Sa‘i diartikan sebagai simbol kerja keras (total action).

Yang lebih nyeleneh lagi adalah pada hari keempat ada simulasi sa‘i dan thawaf yang tidak hanya sekedar simulasi, melainkan benar-benar harus dirasakan seperti melontar jumroh, sa‘i dan thawaf di Ka‘bah yang harus dilakukan dengan ikhlas dan dengan niat yang sebenarnya .

Melontar diartikan membuang sifat-sifat buruk yang ada pada diri, dan yang dilempari pun adalah gambar makhluk yang menyeramkan (setan) yang telah disediakan panitia, berikut batu kerikil imitasinya. Sa‘i dan thawaf diartikan sebagai simbol kerja keras (total action). Seusai Sa’i di tempat training, maka peserta harus melakukan thawaf di tempat yang sama dengan mengelilingi Ka‘bah buatan. Ini benar-benar ajaran sufi yang menyimpang.

12. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mengajarkan hal-hal seperti itu kepada para shahabatnya. Bahkan, Umar bin Khatthab, Radhiyallahu anhu (yang selalu mendapat ilham) pada saat melaksanakan ibadah haji di masa ke-Khalifah-annya tidak pernah mempunyai pemahaman seperti itu. Malah saat beliau akan mengecup Hajar Aswad beliau berkata: Hai Hajar Aswad, aku tahu bahwa kamu tidak bisa memberi manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan madharat. Kalau saja bukan karena aku telah melihat Rasulullah mengecupmu niscaya aku tidak akan mengecupmu.

13. Sebelum mereka melakukan ibadah haji pun sudah “total action”, bahkan mengerahkan semua kemampuan dalam beramal dengan semangat ikhlas dan ihsan sudah mereka sadari sebagai tuntutan tauhid dan ketulusan mengabdi kepada Allah SWT, jauh sebelum mereka mengenal ibadah haji.

14. Dengan empat hari itu terkesan bahwa ajaran Islam sudah lengkap dan sempurna, maka ayat 3 surat Al-Ma’idah pun dibacakan sebagai tanda sempurnanya ajarannya. Dengan demikian ESQ Training mengesankan bahwa Islam ala ESQ itulah cerminan Islam sejati. Kesan ini pun lebih nampak lagi dengan dibuatnya kartu alumni bagi para peserta yang telah mengikuti training selama 4 hari, yang dengan kartu itu peserta dapat mengechas kembali iman mereka, sekalipun beberapa alumni sedang ‘ngechas’ yang kami wawancarai mengatakan “kami tidak menangis seperti waktu dulu saat training, karena tidak ada yang baru lagi bagi kami”.

15. Bagi Ary, sumber utama kebenaran adalah suara hati. Kebenaran ‘Suara hati’ bagi Ary di atas kebenaran al-Qur’an dan hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Berikut ungkapnya: “Pergunakanlah suara hati anda yang terdalam sebagai sumber kebenaran, …..” Lebih lanjut ia mengatakan: “…., dan ayat-ayat Al Qur’an sebagai dasar berpijak (legitimasi). Dan yang terpenting adalah legitimasi suara hati anda sendiri, sebagai nara sumber kebenaran sejati” (Lihat: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, hal. Liv).

Suara hati dalam bahasa kaum sufi sering disebut dengan Dzauq (rasa hati) yang pada prinsipnya sama, yaitu sumber kebenaran sejati. Maka tidak heran kalau dari mulut mereka kita dengar ungkapan “haddatsanii robbii ‘an nafsii” (Tuhan ku menginformasikan kepada ku melalui jiwa ku). Juga ungkapan: “kalian belajar kepada orang yang sudah mati, sedangkan kami belajar langsung kepada Yang Maha Hidup”.

16. Keyakinan Ary yang lebih rancu dan sangat berbahaya lagi adalah ungkapannya bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam kepribadiannya sebagai Rasul yang sekaligus sebagai pemimpin abadi sangat mengandalkan logika dan suara hati. Berikut ungkapannya: “Itulah tanda bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam merupakan nabi penutup, atau yang terakhir, yang begitu mengandalkan logika dan suara hati,…….” (Lihat buku Rahasia Sukses …. ESQ, hal. 100).

Padahal kita kaum muslimin meyakini bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam selalu bersandar kepada wahyu ilahi yang diturunkan melalui Jibril. Wahyu ilahi bukan suara hati!

17. Bisakah Ary membedakan mana suara Tuhan dan mana suara syetan! Saya khawatir akan muncul Mirza Ghulam Ahmad abad 21 dan Lia Aminuddin baru lagi! Apa lagi Ary mulai dan sering mengutarakan hal-hal ganjil, seperti melihat cahaya yang ia yakini Allah, dan merasa ada hantaman angin di wajahnya sehabis memberikan materi trainingnya, yang ia yakini hembusan angin malaikat! Subhanallah!!

18. Misteri Graha 165. Adalah graha yang dirancang untuk pusat Training ESQ. Setelah uji kelayakan tanah, ternyata tanah ini serupa kwalitasnya dengan tanah di Mekkah, maka Graha ESQ merupakan satu- satunya bangunan pencakar langit di Ibu kota yang dibangun tidak menggunakan pondasi pancang. Hal ini dianggap sebagai ‘karomah’ bagi Ary dan ESQ-nya.

Sample tanahnya pun dibuat cindera mata yang dipersembahkan kepada salah seorang tokoh di antar peserta training.

Graha ini pun dalam rencananya dilengkapi dengan satu ruang samedi (pertapaan) khusus bagi para alumni ESQ yang terletak di paling puncak bangunan. Ia bukan mushalla dan bukan juga masjid. Sebab mushalla sudah di sediakan di lantai bawah. Hal ini diungkapkan oleh Ary sendiri pada saat mengenalkan program pembangunan Graha 165 guna mendapatkan dukungan dana dari para peserta.

Dalam Islam tidak ada semedi atau pertapaan. Bahkan, apa yang pernah dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wasallam di gua Hira’ sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau tidak pernah menganjurkannya kepada umatnya dan tidak pernah pula dilakukan oleh seorang pun di antara shahabatnya. Islam hanya mengajarkan i‘tikaf yang hanya bisa dilakukan di masjid-masjid.

19. Ayat-ayat al-Qur’an sering diartikan tidak pada tempat atau maksud yang sesungguhnya, hal ini banyak terdapat di dalam buku monumentalnya. Seperti ayat QS 40 Surat al-Mu’minun, ayat 17, “Hari ini setiap orang mendapat balasan menurut usahanya. Hari ini tiada kezaliman. Allah sungguh cepat membuat perhitungan.”

Ary jadikan ayat ini sebagai legitimasi terhadap hadiah yang diberikan kepada seorang karyawan berinisial “DS” oleh atasannya yang di luar dugaan sebelumnya, karena telah melakukan suatu pekerjaan tanpa mengharapkan sesuatu apapun. (Lihat kisahnya pada halaman 52 dari buku ESQ). Padahal ayat di atas berkenaan dengan pembalasan Allah di hari akhirat kelak, yaitu pada yaumul hisab.

20. Model ESQ yang dicetus oleh Ary nampaknya menganut faham pluralisme agama. Hal itu tampak dari ungkapan salah seorang Profesor UI yang menjadi salah satu petinggi ESQ dalam sambutannya pada acara penutupan training. Bahkan, Prof Dr Komaruddin Hidayat yang menganut faham pluralis pun digandeng dan ditetapkan sebagai salah satu anggota sidang redaksi Majalah Nebula-nya ESQ yang dipimpin oleh Ary.

Faham pluralisme agama sudah difatwakan haram oleh majlis Ulama Indonesia tahun lalu, bahkan para ulama-ulama Islam sebelumnya menegaskan bahwa orang yang meyakini agama selain Islam benar adalah murtad.

21. Bagi para peserta yang selama ini belum pernah menangis karena takut kepada Allah, dan belum pernah merenungkan ayat-ayat al Qur’an dan ayat-ayat kauniyah, ESQ Training adalah segala-galanya. Bahkan akan berkesimpulan “ESQ Training” adalah jalan hidupnya. Dan bagi yang sudah pergi haji bersama group “ESQ Training” pun akan timbul rasa bahwa tidak sempurna bila tidak beribadah haji bersama group “ESQ Training”.

Tidak begitu halnya bagi orang yang sudah biasa dekat kepada Allah dan mengenal keagungan, kebesaran dan rahmat-Nya, ESQ Training itu biasa-biasa saja. Bahkan, bagi orang yang pernah tafaqquh fiddin dengan benar yang bersumber kepada al-Qur’an dan Sunnah secara komprehensif dan integral, ESQ Training perlu diluruskan.

22. Pengkultusan terhadap Ary dan ESQ-nya kini mulai kental terasa, dan jika tidak segera diwaspadai dan Ary tidak siap diberi nasihat dan selalu bersikap ZMP yang didengungkannya, maka tidak mustahil kalau “ESQ Training” akan menjadi agama baru bagi bangsa Indonesia. Apa lagi Ary dengan ESQ-nya mendapat respon dari pemerintah, bahkan mereka yang ikut dalam training pun bukan sembarang orang, melainkan para petinggi negara!

23. Dalam mengartikan al-Asma’ul Husna dan dalam upaya merefleksikannya di dalam dunia bisnis dan leadership banyak disalahartikan dan dipaksakan agar sesuai dengan keinginan Ary.

Seperti nama “al-aakhir” diartikan Allah bersifat visioner, dan akhlaq yang harus diambil adalah manusia harus memiliki visi.

Al-jaami’ yang berarti Maha Penghimpun, Ary merefleksikannya dalam arti keharusan “kerjasama”. Dan masih banyak lagi nama-nama Allah lainnya yang disalahartikan. Di dalam menanamkan asma’ul Husna ini Ary mengutip hadits palsu yang sering dipakai oleh kaum sufi untuk menanamkan ajarannya, yaitu: takhallquu biakhlaaqil-llah (berakhlaqlah dengan akhlaq-akhlaq Allah).

Al-Matin: akhlaq yang harus diambil adalah sikap selalu berdisiplin. Kalau al-mutakkabbir yang ditiru atau diambil apanya ? Atau diartikan Yang Maha Pembesar, lalu kita berupaya ingin menjadi orang- orang pembesar?

Kalau al-hamiid apa direfleksikan kepada upaya keras agar kita menjadi orang terpuji seperti Dia, sehingga pujian mengarah kepada kita? Lalu kalau Allah adalah al-Khaliq, maka yang ditiru adalah sifat berkreasinya! Sehingga ketika memahami al-asma’ul husna terdapat pemahaman yang kontradiksi antara merefleksikan nama-nama Allah tersebut pada diri kita, sehingga kita berbuat (bersikap dan bertindak) seperti Allah (sebagai subject), dengan merefleksikannya pada diri kita sehingga kita menjadi object. Seperti pada al-jaami‘ dan al-Khaliq. Sebaiknya saudara Ary tidak memaksakan ayat, hadits atau pun nama Allah agar bisa sesuai dengan kehendak dirinya. Bacalah buku-buku para ulama berkenaan dengan masalah ini, lalu hayatilah!

Dalam masalah ini, kadang apa yang ditulis oleh Ary dalam bukunya, berbeda dengan yang ia sampaikan saat training.

24. Rukun iman juga mengalami tafsiran pemaksaan dari Ary, agar ESQ Training nya bisa dikatakan berdasarkan rukun iman (Mental Building). Untuk itu, rukun iman hanya dipahami dengan pemahaman-pemahaman yang bisa diarahkan menjadi sebagai prinsip-prinsip leadership, tidak komprehensif. Demikian pula rukun Islam yang diartikan sebagai landasan ketangguhan pribadi. Syahadat rasul terkesan hanya shalawat nya sebagai bukti cinta kepada Rasul, bukan bagaimana menjadikan sunnahnya sebagai pegangan dan pedoman. Yang diambil hanya yang berkaitan dengan keleadershipannya saja.

25. Rujukan dan sandaran Ary dalam penulisan bukunya adalah buku-buku yang bermasalah, seperti buku Sejarah Kehidupan Nabi yang ditulis oleh M. Haikal, juga tulisan Ali Syariati yang menganut faham syi‘ah.

26. Hadits-hadits palsu yang biasa menjadi rujukan kaum sufi pun dijadikan sandaran ESQ Model-nya Ary, baik dalam buku yang pertama maupun dalam buku yang kedua. Sebut saja misalnya hadits palsu: Apabila engkau mengenal siapa dirimu, maka engkau mengenal siapa tuhannya, yang dalam terjemah letterlijknya sebagai berikut: Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia telah mengenal tuhannya.

Hadits palsu ini telah menyeret kepada faham manunggaling kawulo gusti (ittihaad, menyatu dengan Tuhan) dalam kalangan kaum sufi, dan ini pun terjadi dalam faham Ary. Setelah ia mengutip tulisan Ali Syari‘ati yang mengandung faham ittihad, Ary kemudian menyempurnakannya dengan apa yang ia sebut “untaian kata mutiara Syamsi Thabriz” yang berbunyi sebagai berikut: “Ka‘bah adalah pusat dunia. Semua wajah menghadap ke Ka‘bah. Tengoklah. Lihat! Setiap orang menyembah jiwa masing-masing”.

Faham sesat inilah yang dianut oleh al-Hallaj dan Syeikh Siti Jenar, yang aromanya sangat kental di dalam ESQ Model-nya Ary.

27. Begitu pula atsar-atsar palsu banyak dimuat dalam bukunya, seperti atsar (ucapan shahabat nabi atau tabi‘in), seperti atsar yang dinisbatkannya kepada Umar bin Khatthab, Radhiyallahu anhu berikut: Hatiku telah melihat Tuhanku karena hijab (tirai) telah terangkat oleh taqwa. Barangsiapa yang telah terangkat hijab (tirai) antara dirinya dengan Allah, maka jadi jelaslah di dalam hatinya akan gambaran kerajaan bumi dan kerajaan langit”. (Lihat Buku Saku ESQ).

Dalam kutipan-kutipan seperti ini Ary sama sekali tidak bersandar kepada rujukan-rujukan primer, melainkan mengekor kepada tokoh-tokoh sufi dan orang-orang yang tidak jelas keislamannya.

Maklum, Ary bukan seorang pakar dalam ilmu Agama, melainkan seorang pebisnis tulen. Tetapi ia berani berbicara tentang masalah agama, bahkan dalam hal-hal yang sangat prinsip dalam agama. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua. Amin.

Masih banyak lagi catatan-catatan yang seharusnya dituangkan di sini untuk dijadikan bahan kajian dan kritikan yang membangun, bukan untuk menyudutkan atau mencemarkan nama baik Ary Ginanjar.

Buku “Rahasia Sukses…… ESQ” karya Ary yang diberi pengantar oleh sejumlah tokoh itu banyak memuat kejanggalan dan hadits-hadits palsu, menempatkan ayat-ayat al-Qur’an bukan pada tempatnya, harus dikaji ulang dan dikritisi secara objektif, sebagai wujud tawaashaw bil haqq.

Sebaiknya, setiap para alumni Training ESQ Model-nya Ary jangan menutup diri untuk belajar Islam lebih jauh, dan jangan mengultuskan ESQ Model-nya Ary. Anda hendaknya tahu dan menyadari bahwa kelezatan spiritual yang anda rasakan dalam training ESQ itu sama sekali tidak menunjukkan kebenaran ESQ Model, sebab hal seperti bisa anda temukan di semua kelompok faham, bahkan di semua agama dan berbagai aliran kepercayaan!

Nabi Muhammad, Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya telah menghayati sedalam-dalamnya ajaran Islam, sampai pada tingkat ihsan yang paling tinggi, maka bercerminlah kepada mereka, dan cermin itu ada di dalam sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
sumber : http://www.voa-islam.com/

Selasa, 13 Juli 2010

Musim hujan Indonesia

Pendahuluan

INDONESIA adalah negara yang bukan saja luas, tetapi juga berada di (dilewati) garis ekuator. Ini membawa dampak yang besar bagi variabilitas iklim dan cuaca. Salah satu aspeknya adalah penentuan musim hujan atau musim kemarau.

Selama ini kita selalu berpatokan bahwa musim hujan adalah ketika matahari ada di belahan bumi selatan (Oktober-April) sedangkan musim kemarau adalah ketika matahari ada di sebelah utara ekuator (April-Oktober).

Bahkan, seorang ahli dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengatakan bahwa pada bulan Desember seluruh daerah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan (KCM, 2/10/2004).

Apakah benar bahwa musim hujan di Indonesia itu bisa digeneralisasi begitu saja? Sebelum menjawab ini penulis ingin sedikit mengulas fenomena sosial yang berkaitan dengan hal ini. Sebagai negara yang sangat besar, selama ini Indonesia banyak berkonsentrasi ke Pulau Jawa. Ketika anak kecil disuruh menggambar pemandangan desa maka hampir pasti yang digambar adalah gunung, jalan, sungai, sawah, dan lain-lain yang menggambarkan suasana desa-desa di daerah subur yang kebanyakan berada di pulau Jawa. Padahal, sangat banyak desa-desa tandus yang ada di luar Jawa tidak memiliki sawah dan sungai. Di era otonomi daerah saat ini, sudah waktunya kita tidak lagi mengonotasikan Indonesia sebagai Jawa saja.

Lalu apa hubungannya dengan generalisasi musim hujan? Dalam meteorologi, ketika matahari ada di sebelah selatan ekuator, maka wilayah di belahan bumi selatan akan bertekanan rendah. Tekanan yang rendah menyebabkan masuknya masa udara yang merupakan sumber konveksi.

Maka pada saat itu bisa dikatakan musim hujan. Jelaslah bahwa musim hujan selama Oktober-April itu pada awalnya adalah musim hujan di Pulau Jawa. Bagi beberapa wilayah yang berada di sebelah selatan ekuator, memang ketentuan umum ini masih bisa berlaku.

Akan tetapi, tidak untuk daerah-daerah lain yang berada di sekitar ekuator atau bahkan di sebelah utara ekuator. Berita banjir di Bandung, Jakarta, Padang, dan beberapa daerah lain pada tanggal 20 April 2004 yang lalu mungkin saja bisa dengan mudah dimaklumi.

Selain kita tahu bahwa tata guna lahan kita yang tidak baik, peristiwa banjir itu terjadi masih pada musim hujan (Jawa). Tetapi berita banjir di Banjarmasin pada saat musim panas (Kompas, 26 Juli 2004) barangkali menjadi pertanyaan yang cukup menggelitik di benak sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, mestinya tidak demikian bagi para peneliti tentang hujan.

Pembagian wilayah iklim

Secara mendasar, ditinjau dari perubahan posisi matahari terhadap ekuator (walaupun sebenarnya yang bergerak adalah bumi kita) musim hujan dan musim kemarau di Indonesia bisa dibagi ke dalam tiga wilayah, yaitu Indonesia bagian selatan, tengah (sekitar ekuator), dan bagian utara. Seperti disinggung sebelumnya bahwa musim hujan terjadi pada saat (sekali lagi secara umum) matahari berada pada titik terdekat di atas sebuah wilayah.

Pembagian wilayah iklim di Indonesia pernah dilakukan, dan menghasilkan beberapa wilayah iklim yang berbeda (Murakami, 1994). Berdasarkan data bulanan tahun 1961-1993, Aldrian and Susanto (2003) juga melakukan pembagian wilayah iklim Indonesia menjadi tiga bagian.

Wilayah A meliputi Indonesia bagian selatan dari Sumatera Selatan hingga Pulau Timor, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian Irian Jaya. Wilayah B meliputi Indonesia bagian barat laut dari Sumatera Utara sampai bagian tenggara. Wilayah C meliputi Maluku dan Sulawesi Utara. Setiap wilayah mempunyai rentang musim hujan dan kemarau yang berbeda-beda.

Wilayah A, misalnya, seperti yang selama ini diketahui khalayak, mempunyai puncak musim hujan bulan Januari (yang kita kenal dengan "hujan sehari-hari") dan puncak musim kemarau bulan Agustus. Wilayah B mempunyai dua puncak musim hujan, yaitu bulan April dan November, dan puncak musim kemarau Februari dan Juli. Sedangkan wilayah C mempunyai puncak musim hujan bulan Juni-Juli dan puncak musim kemarau November atau Februari.

Jelas sekali bahwa wilayah A yang kebanyakan berada di Indonesia bagian selatan berkebalikan dengan wilayah C yang meliputi Maluku dan Sulawesi Utara. Betapa sedihnya jika warga di wilayah C harus mengatakan musim hujan di Indonesia adalah bulan Oktober-April, sementara justru mereka sedang mengalami kekeringan. Kita menyadari bahwa jumlah penduduk di wilayah B dan C masih lebih sedikit daripada di wilayah A.

Akan tetapi, kita tidak bisa menggeneralisasi begitu saja karena bagaimanapun juga akan sangat berbahaya jika kita mengambil kebijakan yang salah akibat kesalahan informasi.

Secara teoretis, tanpa memandang sifat fisik (misalnya topografi, dan lain-lain) wilayah yang ada di Indonesia, maka apa yang dihasilkan oleh Aldrian dan Susanto di atas mewakili wilayah Indonesia, yaitu wilayah iklim A untuk Indonesia bagian selatan, B untuk bagian tengah, dan C untuk bagian utara. Dari sini saja kita sudah tidak bisa lagi menjawab pertanyaan kapan musim hujan di Indonesia. Bahkan, sudah semestinya tidak ada lagi pertanyaan kapan musim hujan di Indonesia.

Osilasi Madden Julian

Kalau kita mau lebih detail meneliti curah hujan musiman, maka sebenarnya simpangannya sangat besar. Dalam banyak kasus, curah hujan terukur pada bulan tertentu bisa mencapai tiga kali lipat curah hujan historisnya. Hal ini terjadi karena sebenarnya di daerah tropis seperti Indonesia ada faktor lain selain musim, yaitu osilasi Madden Julian (MJO: Madden Julian oscillation).

MJO adalah sebuah osilasi yang berperiode 40-50 hari, yang dalam beberapa kasus bisa melebar menjadi 30-60 hari (Madden and Julian, 1994). Gugus awan konveksi diproduksi di atas Sumudra Hindia (sebelah barat Indonesia) kemudian bergerak ke arah timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari (Matthews, 200).

Dalam perjalanannya ke arah timur, MJO dipengaruhi oleh posisi Matahari relatif terhadap garis ekuator. Secara umum dapat dikatakan bahwa ketika Matahari berada di atas ekuator MJO bergerak lurus ke arah timur.

Ketika Matahari berada di sebelah selatan garis ekuator, maka perjalanan MJO agak bergeser ke arah selatan ekuator, sehingga dikenal sebagai penjalaran selatan-timur (south-eastern propagation). Demikian juga ketika matahari berada di sebelah utara ekuator, maka perjalanan MJO agak bergeser ke arah utara ekuator, sehingga dikenal sebagai penjalaran utara-timur (north-eastern propagation) (Wang and Rui, 1990).

Dalam kenyataannya, penjalaran ke arah timur ini sangat dipengaruhi oleh topografi Indonesia sebagai benua maritim (Seto et al. 2004).

Periode MJO yang jauh lebih pendek daripada periode musim mengakibatkan adanya variabilitas di dalam musim hujan maupun musim kemarau. Ini bisa berakibat sangat keringnya hari-hari di musim kemarau dan atau kemungkinan terjadinya hujan pada musim kemarau di suatu wilayah.

Begitu juga MJO bisa berinterferensi dengan musim hujan sehingga dapat mengakibatkan banjir yang dahsyat ataupun mengakibatkan berkurangnya hujan pada hari-hari di musim hujan. MJO disebut juga sebagai variasi intra musim (ISV: intra-seasonal variation). Sampai saat ini MJO dipercaya sebagai mode paling dominan di daerah tropis.

Luasnya wilayah Indonesia harus dibarengi pemahaman kebhinekaan yang baik. Kebhinekaan yang tidak hanya pada aspek sosial dan budaya tetapi juga aspek ilmu pengetahuan dan teknologi .

oleh : Tri Handoko Seto Peneliti BPP

Sabtu, 10 Juli 2010

Berhala-Berhala Gerakan Islam

Kamis, 08/07/2010 12:52 WIB |
Ketika DR. Farid Anshari, seorang ulama dan aktivis gerakan Islam di Maroko menerbitkan bukunya April 2007 dengan judul : Enam Kekeliruan Gerakan Islam di Maroko, Penyimpangan Pemberhalaan Pemikiran dan Praktek, sontak dunia pergerakan Islam di Maroko khususnya dan Dunia Arab lainnya heboh.
Apa yang diangkat penulisnya dalam buku tersebut menjadi perbincangan luas dan menimbulkan pro-kontra. Seakan sudah menjadi kebiasaan di kalangan para aktivis gerakan Islam di seluruh dunia saat ini, apalagi di Indonesia, untuk tidak siap dikritik.
Setiap ada kritik pasti ada saja pembelaan yang membabi buta dari para pendukung serta qiyadahnya, kendati apa yang dikritik itu terang benderang seperti melihat mata hari di siang hari dan yang melakukan kritik itu adalah orang yang bertahun-tahun hidup di dalam gerakan tersebut.
Sebagai seorang akademisi, aktivis dakwah, pendiri lembaga pengkajian dan penulis, DR. Farid sebelumnya sudah meluncurkan beberapa buku ilmiyahnya yang sangat bermutu seperti, Tauhid, Pertengahan Dalam Tarbiyah Dakwah, Alfabetik Pembahasan Ilmu-Ilmu Syari’ah, Istilah Ushuli Menurut Imam Syatibi danPenjelasan Dakwah dan Fenomena Penggelembungan Politik.
Menarik untuk kita cermati bahwa dalam buku Enam Kekeliruan Gerakan Islam di Maroko, Penyimpangan Pemberhalaan Pemikiran dan Praktek, DR. Farid Anshari yang menduduki berbagai jabatan di perguruan tinggi di Maroko dan juga dosen Ushul Fiqh dan Maqashid Syar’iyyah dan bertahun-tahun bergabung dengan gerakan Islam khusunya Harokat Attauhid Wal Ishlah dan keluar tahun 2000, menjelaskan fenomena yang menakutkan yang terjadi dalam berbagai gerakan Islam, termasuk yang menganut aliran tasawuf dan salafi.
Dalam buku tersebut, DR Farid Anshari mencatat enam bentuk penyimpangan gerakan Islam, baik dalam bentuk pemikiran maupun prakteknya. Yang menakutkan ialah, bahwa penyimpangan tersebut sudah mengarah kepada “pemberhalaan”, sehingga mengalahkan nash shorih (dalil syar’i yang disepakati ulama keabsahannya).
Lalu beliau mengatakan, “Orang yang menyaksikan hiruk pikuk politik dan media menduga gerakan Islam sekarang sangat luar biasa dan mengalami kemajuan dalam percaturan peradaban. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya.”
Gerakan Islam Telah Menyimpang dari Tujuannya
DR. Farid Anshari melihat semua gerakan Islam sekarang mengalami setback di banding dengan sebelumnya. Kemundurannya sangat jauh. Bahkan telah gagal total dalam memelihara kedudukan strategisnya yang telah diraihnya dengan manhaj tarbiyah dan khitab (komunikasi) dakwah dan ilmu.
Sesungguhnya gerakan Islam saat ini telah kehilangan semua itu dan bahkan terusir dengan hina dari jati diri gerakan Islam itu sendiri. Kemunculannya sangat telanjang dan mudah dibaca oleh musuh-musuh ideoligisnya, sehingga mudah dilecut dengan cemeti yang akan mebuat saf-safnya berantakan, tanpa sampai ke target-target dasarnya. Sungguh gerakan Islam telah ditusuk oleh pisau-pisau hawa nafsu (syahwat dunia) dan juga oleh pisau-pisau musuh sehinga terluka parah.
DR. Farid Anshari memastikan bahwa gerakan Islam di Maroko, sebagaimana juga di kawasan dunia Islam lainnya, sesungguhnya sedang mengalami krisis yang luar biasa. Sebab utamanya tak lain ialah karena tidak memiliki kemampuan menunaikan tugas dan fungsi yang sebenarnya dan menegakkan risalah robbaniyah di mana hal tersebutlah yang mendasari berdirinya, menjadi syarat kelahirannya sehingga mendapatkan dukungan yang luar biasa di awal-awal kelahirannya.
Pemberhalaan Manhaji
DR. Farid Anshari menilai bahwa orientasi gerakan Islam di Maroko dengan nyata jatuh ke dalam ‘syirik khafi’ (syirik tersembunyi) atau apa yang ia namakan dengan “pemberhalaan manhaji.” Yang demikian itu terjadi karena gerakan Islam dalam memilih strategi besarnya terjadi penyimpangan.
Penyimpangan tersebutlah yang akan menghambat gerakan Islam itu sendiri untuk berada selalu di jalan orisinilitasnya sehingga berbagai bentuk dan formalitas organisasi (tanzhim) telah menjadi dinding penghambat untuk tidak mampu lagi melihat target atau tujuan ‘iqamatuddin’ (menegakkan Islam), dalam diri dan dalam masyarakat.
Dari hasil pengalamannya hidup dengan gerakan Islam, DR. Farid Anshari menyimpulkan bahwa terdapat enam kekeliruan manhaji yang besar di mana kekeliruan yang manhaji tersebutlah yang menjadi sumber semua penyimpangan yang terjadi. Itu pulalah yang menjadi sebab dari semua bentuk pemberhalaan yang sudah menyatu dengan kuat dalam pemikiran para aktivis Islam dan dalam praktek organisasi mereka.
Hasilnya ialah, hati mereka sangat terpaut dengannya baik dalam keadaan harap dan cemas, mensucikannya sehingga dijadikan thaghut dan berhala yang membatasi hati dari ikhlasuddin lillah (ikhlas dalam menjalankan Islam yang bersumber dari Allah).
Adapun enam kekeliruan (berhala) tersebut ialah :
1. Pemberhalaan Pilihan Politik.
2. Pemberhalaan Pemilihan Perkumpulan
3. Pemberhalaan Qiyadah/Pemimpin
4. Pemberhalaan Mekanisme Organisasi
5. Pemberhalaan Akal Muthi’iyyah
6. Pemberhalaan Mazhab Hambali Bagi Kalangan Salafi
Pemberhalaan Pilihan Politik.
Dalam pandangan DR. Farid Anshari, yang memberikan contoh tentang gerakan Islam di Aljazair, menyatakan, kesalahan terbesar yang dilakukan gerakan Islam ialah partai politik, atau lebih tepatnya mempolitisasi partai politik. Yang ia maksud di sini ialah Partai Keadilan dan Pembangunan (PKP) yang dipimpin oleh DR. Sa’duddin Ustmani (belakangan ini PKP pecah menjadi dua setelah peninggalan syekh Mahfuz Nahnah). Dengan partai politik seperti itu, para aktivis gerakan Islam beraktivitas dalam dunia syak (keraguan), di mana sebelumnya mereka bekerja dan beraktivitas dalam keyakinan.
Dulu, sebelum berpartai, mereka lebih dekat ke ikhlas dalam beramal. Namun sekarang amal Islami sudah tercampur baur (keikhlasan dengan riya’). Dengan demikian, mereka berpindah dari maqashidusy-syar’i(tujuan-tujuan syariah) kepada maqashidul ‘adat (tujuan-tujuan adat istiadat).
Lalu, masuklah ke dalam partai mereka orang-orang yang tidak jelas, persis seperti yang Allah katakan, "Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi (tidak yakin), maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS.22 : 11).
Sesungguhnya menjadikan partai dalam amal Islami (versi partai politik sekarang), mirip dengan cerita Bani Israil menjadikan anak lembu sebagai sembahan.
Kemudian DR. Farid menjelaskan, sesungguhnya amal Islami di Maroko sumbangan pertamanya adalah generasi yang membawa kebaikan dan keberkahan. Kemudian, muncullah partai politik. Lalu partai politik itu menghancurkan semua sumbangan itu sebagaimana yang dilakukan Samiri (pengikut nabi Musa) menghancurkan semua asset keimanan Bani Israil, saat ditinggalkan Musa as.
Pemberhalaan partai seperti itu, menurut DR. Farid Anshari telah menciptakan kebanyakan aktivis gerakan Islam sibuk dengan persoalan duniawi saja, kemudian mereka menjadikan persolan tersebut menjadi persolan mereka sendiri, dengan alasan ‘jatah’ atau mereka berhak untuk itu.
Analisa DR. Farid terkait masalah partai politik gerakan Islam itu sangat tajam sebagaimana yang ia katakan : Aktivis gerakan Islam telah terjebak masuk ke dalam komunikasi materialis yang dijadikan sebagai hal yang utama.
Mereka menganalisa krisis ekonomi, masalah pengangguran, atau perlawanan politik terhadap kejahatan Yahudi (di Palestina) dan sebagian fanatikus Nasrani, atau dari kaum Zindiq yang datang dari kalangan Muslim sendiri melalui demonstrasi-demonstrasi. Pada sore harinya mereka pulang dalam keadaan selamat dan dengan hati yang tenang karena (meyakini) mereka sudah berhasil melakukan sebuah perjuangan yang akan memberi syafaat bagi mereka nanti di hadapan Allah.
Sesungguhnya gerakan Islam di Maroko telah gagal total baik dalam tinjauan syar’i maupun siyasi. Hal itu disebabkan karena mereka ingin memetik buah sebelum matang. Sebab itu mereka menelan pahitnya buah yang belum matang itu.
Sebagai alternatif partai politik, DR. Farid melihat bahwa gerakan Islam di Maroko bisa sampai ke tujuan politiknya yang afdhal tanpa harus melalui media partai, yakni melalui aktivitas dakwah yang komprehensif.
Dengan demikian, gerakan Islam akan muncul dengan tokoh-tokoh dan pemikiran yang dilahirkannya di tengah-tengah masyarakat dalam semua lapangan kehidupan dan tersebar di berbagai sektor. Dari masjid sampai ke pabrik, kemudian ke manajemen (pemerintahan). Dari pendidikan, media sampai ke ekonomi.
Bahkan dengan demikian, gerakan Islam memungkinkan untuk mensuplai berbagai partai politik dengan sdm handalnya sehinngga memungkinkannya untuk menawarkan program politiknya, tanpa harus tergelincir ke syirik konsumtif parsialisasi bagi kekuatannya.
Pemberhalaan Pemilihan Perkumpulan
DR. Farid menilai bahwa gerakan Islam memasuki eksperimen perkumpulan tanpa persiapan dan tanpa filterisasi. Dengan modal akhlak dan sedikit pengetahuan agama, para aktivis gerakan Islam megharungi gelombang aktivitas yang masih menggunakan bahasa percaturan kelas sosial, slogan-slogan marksisme dalam pemikiran ekonomi dan teori-teori sosialisme dalam menangani persoalan dunia kerja dan buruh.
Dr Farid yakin bahwa gerakan Islam terlibat menyalakan api pemogokan bekerja – dengan meniru cara organisasi-organisasi marksisme dan partai-partai oportunis – untuk melakukan tekanan politik terhadap lembaga-lembaga tertentu untuk meloloskan agenda-agenda lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan perbaikan kerja dan buruh.
Dengan demikian, disadari atau tidak, gerakan Islam bersaham dalam mentarbiyah para anggotanya untuk berbohong dan menipu, su-ul akhlak (akhlak buruk) dalam berdebat dan berdiskusi. Sebagai gerakan Islam tidak pantas berlomba dengan kelompok kiri dalam menuju kehancuran dan amoral.
Demikian pula halnya dengan perkumpulan mahasiswa yang disetir gerakan Islam. DR. Farid mengkritiknya, khususnya Persatuan Pelajar Maroko yang menyingkat namanya dengan “OTOM” dan menyebutnya dengan “Berhala OTOMI”.
Sebab, OTOM masuk ke dalam percaturan melawan ilmu dan akhlak (karena kebanyakan berdemo sehingga nilai akademis mereka anjlok). Lalu mereka kehilangan kepercayaan dari para mahasiswa, dosen, universitas dan manusia lainnya.
Pemberhalaan Qiyadah/Pemimpin
Sesungguhnya fenomena pemberhalaan Qiyadah itu hampir terjadi di semua gerakan Islam, baik yang menamakan dirinya gerakan Islam maupun tidak. DR. Farid melihat bahwa fenomena pemberhalaan Qiyadah/Pemimpin itu terjadi setelah kehilangan Qiyadah yang berilmu, konsisten dengan risalah Robbaniyah (misi Allah) dan smart.
Lalu, tokoh yang kurang ilmunya dalam memimpin amal Islam ini sejak dari yang tertinggi, menengah sampai ke tingkat paling bawah. Hal tersebut menyebabkan munculnya pemberhalaan para Qiyadah sehingga pentunjuk jalan harokah (amal dakwah) hanya berdasarkan kecenderungan dan karakter mereka, bukan berdasarkan kaedah-kaedah Ilmu dan skala prioritassyar’iyyah.
(Sering kita melihat di lapangan mereka mengatakan : ini sudah berdasarkan skala prioritas, namun yang menentukan prioritasnya adalah akal mereka, bukan Islam yang menentukannya). Di antara fenomenanya, egoistik (arogansi) organisasi dalam jamaah gerakan Islam semakin membesar dan pada waktu yang sama terjadi pengagungan individu ( dan pemasungan pemikiran besar –meminjam istilah DR. Qardhawi– dan pembunuhan karakter anggota yang kritis dan berfikir sehat).
Pemberhalaan Mekanisme Organisasi
Apa yang dimaksudkan DR. Farid dengan mekanisme organisasi ialah uslub manajemen organisasi yang dijadikan sandaran pembentukan struktur organisasi dalam memenej amal Islami dan menjalankannya. Mekanisme organisasi ini tengah menghadapi problem kepartaian (meniru gaya patai umumnya) sehingga menyebabkan keputusan internal mencekik leher dan tidak memberi peluang sama sekali kepada para anggota untuk bernafas di luar partainya.
Dari sinilah DR. Farid Anshari mengkritik dengan apa yang ia namakan dengan “Pemberhalaan Syahwat Demokrasi” di mana problem gerakan Islam ialah ketika meletakkan demokrasi dengan berbagai mekanismenya pada tempat yang keliru, seperti pemilihan tokohnya yang akan menjadi anggota majlis syura (di Indonesia : legislatif) melalui suara masyarakat awam dan juga posisi strategis lainnya seperti Islamisasi sistem dan pengarahan manhaj Islam lainnya dengan syarat-syarat demokrasi, bukan dengan syarat-syarat syari’at Allah. Hal tersebut membuka peluang orang-orang bodoh nan licik untuk maju dan terbuangnya orang-orang yang faqih dan bijak.
Sebagai solusinya, penulis buku tersebut mengusulkan ‘sistem fitrah” yang terlepas dari tingkatan-tingkatan formal dan gelar/pangkat yang tidak mungkin membuka peluang bagi para penjilat dan pak turut. Tidak ada pula tempat bagi sosok ‘patung’ dan ‘berhala’. Kemudian, semua keputusan terkait susunan struktur diambil berdasarkan keahlian (profesionalisme).
Pemberhalaan Akal Muthi’iyyah
Yang dimaksud penulis dengan Pemberhalaan Akal Muthi’iyyah ini ialah manhaj haroki yang disusun pertama kali oleh Syekh Abdul Karim Muthi’, pendiri Gerakan Pemuda Islam yang didirikan di Maroko di awal 70an. Menurut pandangan penulis, gerakan tersebut didirikan di atas dasar manuver-manuver politik dan kibul yakin ( tipu-tipuan).
Menurut DR. Farid Anshari, gerakan Islam di Maroko telah gagal. Beliau menuliskan ringkasan sejarah gerakan Islam di Maroko untuk memberikan kesimpulan kegagalan persatuan yang terjadi antara Gerakan Ishlah dan Tajdid dengan gerakan Ikatan Masa Depan Islam. Gerakan tersebut gagal dalam meberikan produknya yang Islami di tingkat tujuan (hadaf), keterwakilan Islam dan kaderisasi, kemudian gagal juga dalam tingkat syura itu sendiri.
Dalam konteks ini, DR. Farid menjelaskan : “Gerakan Ishlah dan Tauhid” menduga bahwa ia adalah teladan terbaik dalam penerapan syura Islam dalam internal gerakannya. Bahkan para pemimpinnya ada yang melihat sebagai teladan terbaik di level Dunia Islam, apakah terkait dengan membangun struktur organisasi, maupun dalam mengambil keputusan dan sikap.
Saya menyakini –sebagai mantan salah seorang anggota Maktab Tanfidzi (lembaga eksekutif), anggota Majlis Syura, dan mengemban tugas organisasi lainnya seperti penangggung jawab aktivitas mahasiswa– bahwa semua itu hanyalah waham (klaim) semata. Hakikat sebenarnya adalah bahwa gerakan tersebut adalah organisasi yang paling piawai dalam berdemokrasi dengan pengertian politik.
Yang saya maksudkan ialah demokrasi yang bisa menyihir dalam rangka mengelabui masyarakat, lembaga syura, dengan mengatakan bahwa para anggotanyakan sudah hadir, menyatakan pendapat dan telah melihat. Pada kenyataannya mereka tidak melihat apa-apa, bahkan yang ikut syura tidak mengetahui apakah hakikat atau khayalan.
Saya belum melihat seumur hidup apa yang ikhwah namakan dengan syura ikhwah/qiyadah adalah syura yang sebenarnya, tapi adalah demokrasi. Itupun mirip dengan permainan benang tukang sulap.
Pemberhalaan Mazhab Hambali dalam Gerakan Salafi
Setelah menjelaskan sejarah pergerakan Salafi di Maroko, DR. Farid Anshari membahas apa yang ia namakan dengan “penjajahan konsepsi dan penyimpangan prilaku” di kalangan Salafi.
Di antaranya : benturannya dengan batu karang mazhab. Di antara kekeliruan besar manhaji kalangan Salafi di Maroko ialah pelecehannya terhadap masalah karakteristik permazhaban. Hal tersebut membuat kalangan Salafi gagal menjalankan proyek perbaikan, ditambah lagi keberpalingannya dari mazhab Maliki dan penjajahannya atas prinsip ‘skala prioritas’.
Setelah itu, DR. farid menjelaskan sikap ghuluw (berlebihan/ekstrim) kalangan Salafi dalam merealisasikan persoalan ‘aqidah. Kesalahan manhaji ketiga ialah, menghadapi tasawuf secara membabi buta, tanpa membedakan bentuk, masalik (cara-cara yang ditempuh) dan tidak pula mampu menjelaskan mana yang baik dan mana yang rusak.
Sedangkan kesalahan manhaji yang keempat ialah, membesar-besarkan bentuk-bentuk formal sehingga tampilan luar telah menjadi standar mendasar bagi keselamatan agama pada kebanyakan mereka. Kemudian beliau menjelaskan kesalahan manhaji yang kelima, yakni yang tercermin dalam hubungan materi yang disyaratkan oleh sebagian negara bagian Timur (Arab)
Risalah Untuk Gerakan Islam
Buku tersebut ditutup oleh DR. Farid dengan sebuah judul yang sangat menarik, yakni Risalah Untuk Gerakan Islam. Dalam risalah tersebut beliau menjelaskan : “Tidakkah datang masanya bagi gerakan Islam untuk bertaubat kepada Allah, berpegang teguh pada Kitab-Nya, menghancurkan patung-patungnya, melepaskan belenggu-belenggunya dan meniti jalan Al-Qur’an? Apakah gerakan Islam siap kembali kepada keikhlasan ibadahnya, kebaikan manhajnya, dan ketersebaran dakwahnya?
Apakah komunikasinya akan kembali kepada penerapan risalah Al-Qur’an, akhlak Al-Qur’an dan prioritas menurut Al-Qur’an? Kemudian, apakah kalangan Salafi akan kembali kepada salafush-shalehnya, kepada keikhlasan beragamanya, mengenalkan manusia kepada Rabb mereka dan meninggalkan semangat perpecahan dan kemunafikannya?
Kemudian, apakah kalangan sufi akan kembali kepada sumber minuman aslinya, keindahan sifatnya, meninggalkan sifat berlebihannya serta memperbaiki tingkatan keilmuannya dan kondisinya dan menampikan semua itu berdasarkan kaedah-kaedah ilmu dan timbangan Al-Qur’an dan Assunnah? (fj/iol)
sumber : http://www.eramuslim.com